RESPONDING PAPPERAGAMA BAHA’I



RESPONDING PAPPERAGAMA BAHA’I

Nama  : Ahmad KhoirulFatihin
Kelas   : PA/B/IV

Pengertian

Agama Bahá’í dimulai dari iran pada abad 19 pendirinya bernama Bahaullah. Bahá’í adalah agama yang independen dan bersifat universal, bukan sekte dari agama lain. Pesuruh Tuhan dari agama Bahá’í adalah Bahá’u’lláh, yang mengumumkan bahwa tujuan agama-Nya adalah untuk mewujudkan transformasi rohani dalam kehidupan manusia dan memperbarui lembaga-lembaga masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan seluruh umat manusia. Umat Bahá’í berkeyakinan bahwa agama harus menjadi sumber perdamaian dan keselarasan, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun dunia. Umat Bahá’í telah dikenal sebagai sahabat bagi para penganut semua agama, karena melaksanakan keyakinan ini secara aktif. Dalam ajaranBahá’í sejarah keagamaan dipandang sebagai proses pendidikan bagi umat manusia melalui para utusan Tuhan yang disebutpara “Perwuju danTuhan”. [1]

Sejarah
Sekte islam syiah terutama di persia selalu mengajarkan 12 orang keturunan ali yang sah.12 orang tersebutlah yang menunjukan pintu gerbang kepada pengikutnya untuk memperoleh jalan menuju kebenaran agama.imam yang ke 12 hilang pada abad ke 19 dan kaum syiah selalu percaya bahwa suatu saat nanti dia akan muncul kembali sebagai mahdi.[2]
Bahaullah sebagai pendiri
Sayyid Ali muhamad yang lebih dikenal dengan gelarnya bab dilahirkan pada tanggal 20 oktober 1819 di shiraz iran,bab berasal dari keluarga terkemuka dan mulia merupakan keturunan nabi muhamad.ayahnya meninggal ketika bab masih kecil dan bab diasuh dan di besarkan oleh pamanya.ketika sekolah ia memiliki kemampuan yang luar biasa dan akhirnya ia keluar dari sekolah dan ketika dewasa ia bekerja bersama pamanya sebagai pedagang di Bushihr sebuah kota di brat daya kota shiraz,pada saat itulah bab menikah dan mempunyai anak yang bernama Ahmad dan meninggal ketika masih bayi pada tahun sebelum bab mengumumkan dirinya sebagai qaim yang di janjikan.
Perbedaan antara kekayaan dan kemiskinan harus di hilangkan.

 Bahaallah datang dari kalangan keluarga kaya, tetapi menghabiskan masa hidupnya, lebih banyak di penjara sehingga dia benar-benar menyadari dan merasakan perbedaan tersebut.oleh karena itu, ia meyakini bahwa perbedaan tersebut tidak sehatdan tidak normal danharus dihilangkan. Sekalipun demikian, ia tidak memberikan rencana terperinci tentang sebagaimana seharusnya mengubah kondisi demikian. Hanya saja, dia menganjurkan kepada golongan kayadi seluruh dunia untuk bermurah hati dan menyumbangkan sebagian hartanya kepada orang miskin. Dia pun menganjurkan kepada semua pemerintahan di seluruh dunia untuk membuat peraturan atau undang-undang yang menghalangi trjadinya jurang pemisah yang tajam antara yang miskin dan kaya.

Pendidikan Diwajibkan bagi Setiap Manusia
Bahá’u’lláh memberi kewajiban kepada orang tua untuk mendidik anak-anak mereka, baik perempuan maupun laki-laki. Jika orang tua tidak mampu memenuhi kewajiban ini karena keadaan ekonominya, masyarakat harus membantu mereka. Di samping pelajaran keterampilan, keahlian, seni, dan ilmu pengetahuan, perlu diperhatikan juga pendidikan akhlak dan moral anak-anak. Tanpa pendidikan, seseorang tidak mungkin mencapai seluruh potensinya atau memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan
haruslah universal dan wajib.

Memajukan Perkembangan Kaum Wanita

Harus tersedia kesempatan yang sama bagi perkembangan wanita dan pria, terutama kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan. Wanita dan pria adalah bagaikan dua belah sayap dari burung kemanusiaan. Perkembangan seluruh kemampuan dan potensi masyarakat hanya dapat di wujudkan bila kedua sayapnya itu sama kuat.
Bahaulahterusmendesakkaum pria untuk menyadaridan memberikanrumuspenuhdengankesempurnaanlatendalam diri[3]

Sembahyang Wajib, Puasa, dan Doa

Umat Bahá’í seperti juga umat agama-agama lainnya, diwajibkan untuk bersembahyang yang dilaksanakan secara individu, serta untuk berpuasa selama periode tertentu. Selain sembahyang wajib, terdapat pula banyak doa dan Tulisan Suci lainnya yang dianjurkan untuk dibaca dan dipelajari. Kewajiban-kewajiban kerohanian itu membantu orang-orang Bahá’í untuk memenuhi tujuan hidup mereka, yaitu mengenal dan menyembah Tuhan dan berkembang secara rohani

Pembentukan liga bangsa-bangsa
dunia peradilan yang memutuskan pertentangan dan perselisihan antara bangsa-bangsa harus dilembagakan. Empat puluh tahun sebelum terbentuknya bangsa bangsa Bahaullah telah mengusulkan dibentuknya organisasi ini dari sel penjaranya di Acca namun ketika liga bangsa bangsa di bentuk setelah perang dunia ke 1 Abdul baha menganggapnya terlalu lemah untuk efektif.
Akhirnya semua puncak dari ajarah Baha’i adalah membangun perdamaian yang permanen dan universal dan menjadi cita-cita utama seluruh umat manusia.
Berbeda dengan islam dan agama-agama barat lainya baha’i meyakini bahwa neraka dan surga bukanlah tempat.akan tetapi kondisi dari jiwa yang tiada lain adalah realitas manusia.sifatnya abadi dan terus sesuai dengan keinginan tuhanmaka itulah surga.sebaliknya jika jiwa manusia adalah tuhan maka itulah neraka.dengan demikian penggambaran surga pada agama lain hanya simbol bukan yang sebenarnya[4].




[1]Agama Baha’Ihal. 2
[2]Aceng muchtar gozali,ilmu perbandingan Agama hal.99
[3]J.E esslemont,Bahaullah and the New Era,hal 99
[4] Ibid Agama Baha’I 2

0 Comments:

Post a Comment