Responding Papper

Nama               : Ahmad KhoirulFatihin
Nim                  : 1110032100066
Judul                : Agama Mesopotamia dan Babylonia

1.      Mesopotamia adalah merupakan suatu peradaban tertua dan terbesar di dunia dan letaknya dari Mesopotamia sendiri diantara sungai yang terbesar yaitu sungai Trigis dan Eufrat yang mengalir keteluk parsi.
2.      Peradaban Mesopotamia dimulai dari bangsa Sumeria yang dipimpin raja Alulium yang memimpin kota Erudu.
3.      Babylonia berasal dari bangsa Amori yang serupun dengan ras Semit yang berimigrasi dari Jazirah Arab pada Melenium ke 3 SM. Dan menetap di wilayah Mari di tepi sungai Eufrat. Sebelumnya Wilayah Mari dikuasai oleh kerajaan Sumeria dan Akkadia. Maka anatara Mesopotimia dan Babylonia banyak persamaan seperti penggunaan dan tulisan paku.
4.      Ajaranya bangsa Sumeria bemunculan ketika zaman meleniumke 3 SM. Mereka lama kelamaan muncul gagasan tentang syirik melalui visualisasi dewa langit (Ani), dewa Air ( Ani), dewa (Enki), dewa Udara (Enlil) serta sebagai dewa yang tertinggi. Dan yang terpenting dari ajaran yang hakiki dari bangsa Sumeria adalah kehidupan dibumi. Dan ia tidak memikirkan kehidupan setelah mati.  Dan tidak ada perbedaan perbuatan yang baik atau jahat, kecuali para dewa saja yang mengetahuinya.
5.      Ajaran Akkadia, mereka banyak menyembah para penguasa bahkan sampai dianggap sebagai Tuhan sipenguasa tadi.
6.      Ajaran bangsa Assyria ini banyak mengadopsi dari bangsa Sumeria, Akkadia, Arami dan Babyliona, yang membrdakan adalah di bidang pembangunan kuil yang menjulang tinggi.  Dan menyembah dewa Ashur yang digambarkan dengan matahari bersayap. Bias disamakan dengandewa Marduk dan Enli.
7.      Ajaranbangsa Babyliona (Amori) menjalankan kepercayaan agama mereka yang menyerupai bangsa Sumeria,  dari menyembah dewa-dewa dan ritualnya pun sama dengan bangsa Sumeria. Dan bangunan kuilnya seperti Ziggurat yang ada dikota-kota bangsa Sumeria.
8.      Praktek keagamaan bangsa Sumeria dilakukan di Zagoa, yaitu kuil yang dibangun diatas bukit buatan dipusat kota terbentuk menara megah.  Dan keyakinan beragamanya masuk kedalam Paganism seperti ; ritual memuji lalu memohon, ritual negative diartikan untuk menolak bahaya, ritual penangkal baik masa sekarang atau masa depan.
9.      Praktek keagamaan bangsa Akkadia menyerupai bangsa Sumeria, ada nama lain untuk dewa matahari (Najrusu), dewi venus (Ishtar), dan melakukan penyembahan kepada dewa matahari di kuil Spar.
10.  Praktek keagamaan bangsa Assyria banyak dilakukan oleh kaum pendeta yang memiliki ilmu sihir atau ilmu nujum (astrologi), dan tidak percaya dengan kehidupan setelah mati. Karena cara hidup mereka tidak berpengaruh dalam kehidupan mereka. Dan mengubur bila ada yang meninggal seperti bangsa Sumeria.
11.  Praktek keagamaan bangsa Babyliona seperti bangsa Sumeria, yaitu melakukan penyembahan terhadap dewa Adad yaitu dewa baday, petir dan hujan.  Kalau dewa badai dalam kitab ibrani awal seperti Yahwe dan bersekutu dalam beberapa sifat. Dan untuk dewi Ishtar (dewi cinta, kecantikan, kebaikan dll) tercatat sebagai dewinya bangsa Semit yang paling terkenal. Dan bangsa Amori menyebut sebagai dewa Venus yang bersinar di pagi hari sebelum matahari terbit.          



RESPONDING PAPPER AGAMA PERSIA KUNO


Nama   : Ahmad Khoirul Fatihin
Kelas   : PA/B VI

Persia adalah salah satu suku yang tergolong dalam Bangsa Iran, menggunakan bahasa Persia dan juga mempunyai persamaan dalam kebudayaan dengan bangsa Iran yang lainnya. Bangsa ini mayoritas di Iran dan minoritas di beberapa negara-negara lain seperti Afganistan, Tajikistan, Uzbekistan, Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Uni Emirat Arab, Irak dan juga beberapa negara di Timur Tengah. Sejarah Persia Kuno
Iran dan Persia adalah dua nama yang kerap digunakan untuk menunjukkan satu wilayah. Sebenarnya, antara keduanya terdapat sedikit perbedaan. Salah satu rumpun bangsa Arya, yaitu bangsa Media, mendiami wilayah Iran bagian barat. Sementara rumpun bangsa lainnya, yaitu banga Persia, mendiami bagian selatan wilayah tersebut. Baik bangsa Media maupun Persia, keduanya tunduk pada kekuasaan bangsa Assyria.  Namun, sejak 1000 SM, bangsa Persia berhasil menaklukkan bangsa Media bahkan menaklukkan imperium Assyria. Sejak saat itu, wilayah Iran dikenal dengan nama Persia.
Iran dan Persia adalah dua nama yang kerap digunakan untuk menunjukkan satu wilayah. Sebenarnya, antara keduanya terdapat sedikit perbedaan. Salah satu rumpun bangsa Arya, yaitu bangsa Media, mendiami wilayah Iran bagian barat. Sementara rumpun bangsa lainnya, yaitu banga Persia, mendiami bagian selatan wilayah tersebut. Baik bangsa Media maupun Persia, keduanya tunduk pada kekuasaan bangsa Assyria.  Namun, sejak 1000 SM, bangsa Persia berhasil menaklukkan bangsa Media bahkan menaklukkan imperium Assyria. Sejak saat itu, wilayah Iran dikenal dengan nama Persia.[1]
Kekaisaran Arkhemeniyah (Persia): Imperium ini didirikan oleh Cyrus atau Koresh yang Agung pada tahun 550 SM. Kerajaan ini menjadi imperium pertama kala itu. Pada tahun 486 SM, Raja Darius I naik tahta, dan pada tahun 521 SM menguasai Iran. Pada tahun 334 SM, Alexander Agung, Kaisar Macedonia, Yunani, merentangkan kekuasaannya hingga mampu menaklukkan dan menguasai Imperium Persia. Alexander bahkan memerintahkan pasukannya untuk membunuh ribuan tentara Persia, dan membakar ibu kotanya: Parsepolis. Tindakan ini sengaja dia lakukan sebagai balasan atas pembakaran kota Athena yang dulu dilakukan pasukan Persia. Alexander sendiri mengikrarkan bahwa dia adalah pewaris tahta raja-raja Arkhemeniyah. Alexander pun mengikuti cara hidup, tradisi, dan budaya Persia, bahkan berusaha menciptakan kebudayaan baru yang memadukan kebudayaan Persia dan Yunani (helenistik). Selain menaklukkan Persia dan menyemaikan Helenistik, Alexander juga menyungguhkan model pemerintahan baru ala Persia kepada Barat-Yunani, khususnya yang berkaitan dengan tata negara dan undang-undang, yang pada gilirannya menjadi asas model tata Imperium Romawi di kemudian hari.
Koresy memimpin pasukan penunggang kuda dan pemanah ulung. Mengambil keuntungan dari kelemahan para tetangga, ia menaklukkan sebuah kerajaan yang wilayahnya terentang dari Laut Mediterania hingga ke Afganistan. Anaknya Cambyses, menyerang Mesir. Bangsa Persia mendapat dukungan dari warga taklukan berkat pemerintahan yang adil. Darius I[2] memperluas wilayah hingga ke India dan Yunani. Ia mengatur ulang kerajaan dan menunjuk para satrap (gubernur) di setiap provinsi. Ia memungut pajak dari setiap provinsi berupa padi-padian, perak dan hasil pertanian.
Darius membangun banyak jalan dan kota dagang untuk menjangkau seluruh bagian dari kerajaan yang luas. Ia memajukan perdagangan dengan memperkenalkan mata uang standar. Bangsa Persia menguasai ujung barat Jalur Sutera dari Cina, dan seluruh lalu lintas perdagangan dari India ke Laut Mediterania. Kerajaan kosmopolitan yang makmur ini menjalin hubungan dengan sebagian besar peradaban kuno pada masa itu. Namun, kerajaan ini sangat bergantung pada kemampuan pemimpinnya. Akhirnya, bangsa Yunani meruntuhkan kerajaan Persia dan merebut wilayah kekuasaan Persia.
Di sisi akidah, pada zaman dahulu mereka menyembah Allah dan sujud kepad-Nya. Kemudian mereka menjadikan permisalan matahari, bulan, bintang dan galaksi-galaksi di langit sebagai sesembahan, seperti juga selain mereka dari generasi-generasi awal.
Agama asli orang-orang persia adalah suatu kultus yang sederhana sekali, yang berhubungan dengan kehidupan penggembalaan pertanian. Akan tetapi kemudian seorang persia yang bernama Zarathustra mengembangkan suatu agama baru yang disebut Zoroastrianisme. Zoroastrianisme merupakan kepercayaan yang menyembah kepada Ahura Mazda atau "Tuhan yang bijaksana". Di dalam ajaran Zoroastrianisme, hanya ada satu Tuhan yang universal dan Maha Kuasa, yaitu Ahura Mazda. Ia dianggap sebagai Sang Maha Pencipta, segala puja dan sembah ditujukan hanya kepadanya. Pengakuan ini adalah bentuk penegasan bahwa hanya Ahura Mazda yang harus disembah.
Dewa-dewa yang turut diakui keberadaanya ada lima yaitu :
1.    Asha Vahista, dewa tata tertib dan kebenaran yang berkuasa atas api.
2.    Vohu Manah, dewa yang digambarkan sebagai sapi jantan ini dikenal sebagai dewa hati nurani yang baik.
3.    Keshatra Vairya, yaitu dewa yang berkuasa atas segala logam.
4.    Spenta Armaity, yaitu dewa yang berkuasa atas bumi dan tanah.
5.    Haurvatat dan Amertat, yaitu dewa-dewa yang berkuasa atas air dan tumbuh-tumbuhan.
Kitab Suci
Kitab suci agama zoroaster dikenal dengan nama Avesta. Avesta berasal dari akar kata avistak, bermakna Bacaan.[3] Ada tiga bagian di dalam kitab ini[4]:
1.      Gathas, Nyanyian” atau “ode” atau yang secara umum dan tepat dinisbahkan pada Zoroaster sendiri
2.      Yashts atau himne korban yang ditujukan kepada berbagai macam dewa
3.      Vendidat atau Videvdat, “aturan melawan syetan”, berupa sebuah risalah yang terutama menyangkut ketidakmurnian ibadah dan prinsip dualisme yang diperkenalkan oleh Zoroaster dan diuraikan sangat panjang dalam bidang kehidupan praktis.
Praktek Keagamaan
Zoroaster menganjurkan pengikutnya untuk senantiasa menyalakan api suci di tungku-tungku api yang terdapat di setiap kuil peribadatan. Api tersebut harus selalu menyala dan memancarkan cahaya. Tungku api itu dijaga dan diurus oleh Magi.  rohaniawan muda, juga oleh para pendeta kuil. Setiap hari, mereka selalu memasukkan kayu cendana ke dalam tungku api sebanyak lima kali, atau kayu lain yang mengeluarkan aroma wewangian khas, juga menaburkan serbuk-serbuk dan cairan wewangian sehingga udara di dalam kuil selalu terasa segar dan harum semerbak. Mereka juga merapalkan doa dan melaksanakan ritual keagamaan disekitar api tersebut
Konsep Mengenai Etika Hidup
Dalam pandangannya mengenai etika hidup yang ideal, ada tiga hal utama yang ditekankan dalam Zoroastrianisme yaitu pikiran yang baik, perkataan yang baik dan perbuatan yang baik. Zoroastrianisme memberikan kebebasan bagi setiap penganutnya untuk memilih hidup yang baik atau jahat bagi dirinya sendiri. Menurut mereka dunia yang akan datang akan mengalami pembaruan. Pembaruan dunia ini tidak dapat dapat dikerjakan oleh satu orang saja tetapi membutuhkan keterlibatan banyak orang. 
Konsep Kematian
Agama Zoroaster meyakini bahwa tubuh manusia adalah tidak suci sehingga menurut mereka jasad manusia tidak boleh mengotori bumi dan api, atas dasar alasan tersebut jasad manusia tidak boleh di kubur atau di kremasi. Oleh sebab itu orang yang telah meninggal jenazahnya akan di bawa ke kuil Towers of Silence agar di makan oleh burung pemakan bangkai, burung Nasar. Setelah daging dimakan habis oleh burung Nasar dan tinggal tersisa tulang belulang, maka tulang-tulang tersebut akan di buang ke tengah bangunan.

Konsep Kehidupan Setelah Mati (Eskatologi)
Para pengikut Zoroaster percaya bahwa ada suatu peperangan sorgawi yang berlangsung diantara dua kekuatan itu dan akhirnya (yakni pada akhir zaman) Ormadz-lah yang akan menang. Menurut mereka Zorostrianisme mengajar manusia untuk melayani dewa kebaikan dan mematuhi suatu hukum tertinggi mengenai tingkah laku yang mengungkapkan suatu moralitas yang lemah lembut. Para pengikut ini yakin bahwa kematian bukanlah akhir dari segala sesuatu, melainkan akan ada suatu kehidupan baru bagi orang-orang yang benar ketika Ormadz menang




[1] Sami bin Abdullah al-Maghlouth. Atlas Agama-Agama. Jakarta : 2010. Almahira. Hlm 465.
[2] Darius I (548-486 SM) merupakan seorang penakluk hebat yang memperluas kerajaan ke arah barat dan timur dan menata ulang wilayah menjadi 20 provinsi. Ia membangun jalan yang baik serta ibukota kerajaan baru di Persepolis. Dari Lydia di Anatolia, ia mendatangkan uang emas dan perak ke Persia. Darius menyebut dirinya Shahanshah, raja diraja.
[3] Joesoef Soi’yb. Agama-Agama Besar Di Dunia. Jakarta: 1996. PT. Al Husna Zikra. Hlm. 223.
[4] H. A. Mukti Ali.. Agama-Agama Di Dunia. Yogyakarta: 1988. IAIN Sunan Kalijaga Press. Hlm. 270-271.



RESPONDING PAPPERAGAMA BAHA’I

Nama  : Ahmad KhoirulFatihin
Kelas   : PA/B/IV

Pengertian

Agama Bahá’í dimulai dari iran pada abad 19 pendirinya bernama Bahaullah. Bahá’í adalah agama yang independen dan bersifat universal, bukan sekte dari agama lain. Pesuruh Tuhan dari agama Bahá’í adalah Bahá’u’lláh, yang mengumumkan bahwa tujuan agama-Nya adalah untuk mewujudkan transformasi rohani dalam kehidupan manusia dan memperbarui lembaga-lembaga masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan seluruh umat manusia. Umat Bahá’í berkeyakinan bahwa agama harus menjadi sumber perdamaian dan keselarasan, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun dunia. Umat Bahá’í telah dikenal sebagai sahabat bagi para penganut semua agama, karena melaksanakan keyakinan ini secara aktif. Dalam ajaranBahá’í sejarah keagamaan dipandang sebagai proses pendidikan bagi umat manusia melalui para utusan Tuhan yang disebutpara “Perwuju danTuhan”. [1]

Sejarah
Sekte islam syiah terutama di persia selalu mengajarkan 12 orang keturunan ali yang sah.12 orang tersebutlah yang menunjukan pintu gerbang kepada pengikutnya untuk memperoleh jalan menuju kebenaran agama.imam yang ke 12 hilang pada abad ke 19 dan kaum syiah selalu percaya bahwa suatu saat nanti dia akan muncul kembali sebagai mahdi.[2]
Bahaullah sebagai pendiri
Sayyid Ali muhamad yang lebih dikenal dengan gelarnya bab dilahirkan pada tanggal 20 oktober 1819 di shiraz iran,bab berasal dari keluarga terkemuka dan mulia merupakan keturunan nabi muhamad.ayahnya meninggal ketika bab masih kecil dan bab diasuh dan di besarkan oleh pamanya.ketika sekolah ia memiliki kemampuan yang luar biasa dan akhirnya ia keluar dari sekolah dan ketika dewasa ia bekerja bersama pamanya sebagai pedagang di Bushihr sebuah kota di brat daya kota shiraz,pada saat itulah bab menikah dan mempunyai anak yang bernama Ahmad dan meninggal ketika masih bayi pada tahun sebelum bab mengumumkan dirinya sebagai qaim yang di janjikan.
Perbedaan antara kekayaan dan kemiskinan harus di hilangkan.

 Bahaallah datang dari kalangan keluarga kaya, tetapi menghabiskan masa hidupnya, lebih banyak di penjara sehingga dia benar-benar menyadari dan merasakan perbedaan tersebut.oleh karena itu, ia meyakini bahwa perbedaan tersebut tidak sehatdan tidak normal danharus dihilangkan. Sekalipun demikian, ia tidak memberikan rencana terperinci tentang sebagaimana seharusnya mengubah kondisi demikian. Hanya saja, dia menganjurkan kepada golongan kayadi seluruh dunia untuk bermurah hati dan menyumbangkan sebagian hartanya kepada orang miskin. Dia pun menganjurkan kepada semua pemerintahan di seluruh dunia untuk membuat peraturan atau undang-undang yang menghalangi trjadinya jurang pemisah yang tajam antara yang miskin dan kaya.

Pendidikan Diwajibkan bagi Setiap Manusia
Bahá’u’lláh memberi kewajiban kepada orang tua untuk mendidik anak-anak mereka, baik perempuan maupun laki-laki. Jika orang tua tidak mampu memenuhi kewajiban ini karena keadaan ekonominya, masyarakat harus membantu mereka. Di samping pelajaran keterampilan, keahlian, seni, dan ilmu pengetahuan, perlu diperhatikan juga pendidikan akhlak dan moral anak-anak. Tanpa pendidikan, seseorang tidak mungkin mencapai seluruh potensinya atau memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan
haruslah universal dan wajib.

Memajukan Perkembangan Kaum Wanita

Harus tersedia kesempatan yang sama bagi perkembangan wanita dan pria, terutama kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan. Wanita dan pria adalah bagaikan dua belah sayap dari burung kemanusiaan. Perkembangan seluruh kemampuan dan potensi masyarakat hanya dapat di wujudkan bila kedua sayapnya itu sama kuat.
Bahaulahterusmendesakkaum pria untuk menyadaridan memberikanrumuspenuhdengankesempurnaanlatendalam diri[3]

Sembahyang Wajib, Puasa, dan Doa

Umat Bahá’í seperti juga umat agama-agama lainnya, diwajibkan untuk bersembahyang yang dilaksanakan secara individu, serta untuk berpuasa selama periode tertentu. Selain sembahyang wajib, terdapat pula banyak doa dan Tulisan Suci lainnya yang dianjurkan untuk dibaca dan dipelajari. Kewajiban-kewajiban kerohanian itu membantu orang-orang Bahá’í untuk memenuhi tujuan hidup mereka, yaitu mengenal dan menyembah Tuhan dan berkembang secara rohani

Pembentukan liga bangsa-bangsa
dunia peradilan yang memutuskan pertentangan dan perselisihan antara bangsa-bangsa harus dilembagakan. Empat puluh tahun sebelum terbentuknya bangsa bangsa Bahaullah telah mengusulkan dibentuknya organisasi ini dari sel penjaranya di Acca namun ketika liga bangsa bangsa di bentuk setelah perang dunia ke 1 Abdul baha menganggapnya terlalu lemah untuk efektif.
Akhirnya semua puncak dari ajarah Baha’i adalah membangun perdamaian yang permanen dan universal dan menjadi cita-cita utama seluruh umat manusia.
Berbeda dengan islam dan agama-agama barat lainya baha’i meyakini bahwa neraka dan surga bukanlah tempat.akan tetapi kondisi dari jiwa yang tiada lain adalah realitas manusia.sifatnya abadi dan terus sesuai dengan keinginan tuhanmaka itulah surga.sebaliknya jika jiwa manusia adalah tuhan maka itulah neraka.dengan demikian penggambaran surga pada agama lain hanya simbol bukan yang sebenarnya[4].




[1]Agama Baha’Ihal. 2
[2]Aceng muchtar gozali,ilmu perbandingan Agama hal.99
[3]J.E esslemont,Bahaullah and the New Era,hal 99
[4] Ibid Agama Baha’I 2

;;